Minggu, 02 September 2018

Beginikah Tingkah Para Penjabat

     Sebuah cerita yang bisa dibilang lucu tetapi memprihatikan. Sebuah pengalaman yang sangat berkesan namun menyebalkan. Terdapat penjabat di sebuah kota kecil dengan segudang kebudayaan di dalamnya. Beliau terpilih menjadi seorang pemimpin paling tertinggi dan disegani di kota kecil itu. Beliau yang terpilih dua periode sekaligus itu begitu hebatnya memimpin kota tersebut hingga menjadi kota yang layak untuk di datangi oleh wisatawan asing dari dalam negeri atau pun luar negeri.

     Awal kisah terjadi ketika aku mengikuti sebuah event di dalam kota tersebut, event yang begitu besar dan sangat berpengaruh bagi kota kecil itu. Sebuah event tahunan yang selalu diadakan untuk meningkatkan kreatifitas anak-anak muda di kota itu maupun luar kota (kota disekitarnya). Kejadian lucu dan menggelikan itu aku alami hingga tiga kali dalam event yang sama namun di tahun yang berbeda.

     Aku mengikuti event tahunan itu pada tahun 2017 dan 2018. kisahnya berawal dari ketidak ontimean Beliau saat menghadiri acara tersebut. beliau yang harusnya hadir pukul 13.00 untuk membuka acara tersebut malah pergi untuk menghadiri acara pernikahan dan tiba di acara event tersebut pukul 15.00. Ya, mungkin acara penikahan itu penting sehingga Beliau lebih memilih acara pernikahan tersebut dibandingan membuka acara event tahunan yang selalu di adakan di kota kecil tersebut. Sebenarnya aku tidak masalah jika Bapak si penjabat itu datang ke pernikahan kalau memang acara itu dimulai sebelum event itu diadakan, tetapi yang membuatku jengkel adalah Bapak hadir ke pernikahan itu pukul 13.00 pada saat acara akan segera dimulai.

    Alhasil event yang setiap tahun diadakan itu molor hingga dua jam lamanya hanya untuk menunggu Beliau tiba di venue untuk membuka acara tersebut. Kejadian serupapun terjadi di tahun ini dan di event yang sama. Pada saat itu saya terpilih menjadi salah satu relawan yang ikut untuk membantu mengurus peserta event tersebut melakukan presentasi terhadap Bapak penjabat. Saat itu kami semua panitia dan relawan di beritahukan bahwa acara persentasi kepada Bapak penjabat nomer satu di kota ini akan dimulai pukul 15.00 WIB. Kami para panitia dan relawan yang bertanggung jawab untuk mengurus presentasi itu diminta untuk datang pukul 14.00 WIB untuk menyiapkan segala sesuatu yang perlu disiapkan.

    Jam terus saja berlalu, 15.00 sudah jauh meninggalkan kami yang sedari tadi menunggu Beliau datang ke venue yang sudah di tetapkan. Semua orang terombang-ambing kesana kemari sibuk dengan dirinya sendiri sambil menunggu Bapak penjabat yang begitu di segani tersebut. Tibalah pada pengujung acara dimana Bapak penjabat tersebut datang dengan santainya ke tempat kami menunggu  pada pukul 17.00 WIB. Mungkin karena aku adalah tipe orang yang tidak suka menunggu dan selalu ontime aku penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi kenapa acara presentasi ini bisa molor sampai berjam-jam lamanya.

   "Om, kok baru dateng bapak kemana saja dari tadi,"  tanyaku pada salah satu panitia yang mengurus event tersebut.
   "Biasalah nunggu bapak tidur siang sek kan capek, soalnya tadi jam dua Beliau ada rapat." jawabnya dengan santainya dan dengan sedikit tertawa. Awalnya aku tidak percaya apa benar Beliau tidur siang dulu? pikiranku kemana-mana namum melihat kejadian tahun lalu membuatku begitu yakin kalau penjabat itu benar-benar tidur siang. Dugaanku diperkuat dengan pernyataan dari seorang panitia yang bilang "Biasalah kan udah dua periode jadi sakpenake dewe." Dugaan itu semaakin diperkuat dengan rambut yang masih basah dan mata merah seperti bangun tidur. Yaa, mungkin Beliau begitu capek dengan aktivitasnya sebagai penjabat yang begitu melelahkan dan menguras banyak tenaga, jadi harap dimaklumi.

   Beberapa bulan telah berlalu dan sampailah pada acara puncak event tersebut. Dimana Beliau yang seharusnya membuka acara tersebut malah menghadiri acara lain di sebuah tempat nan jauh disana. Mungkin saja acara tersebut lebih penting, sepertinya. masih seperti tahun sebelumnya acara itu dimulai pukul 13.00 WIB dan Beliua datang ke kediamannya pukul 13.15, kemudian saya yang ditugaskan sebagai timekeeper berusaha untuk membujuk beliau segera berganti pakaiannya dan datang ke venue  agar acaranya tidak molor. Namun, pada saat Beliau datang dan aku mempersilahkan beliau untuk berganti pakaian Bapak malah menolak dan masuk ke dalam kediamannya.

   Aku tidak mau acara tahun ini terulang kembali seperti tahun sebelumnya. Aku langsung berjalan menemui ajudan Beliau dan bertanya kenapa Bapak tidak segera berganti pakaian. Terkejut bukan main, jawaban ajudan yang membuatku begitu terkejut dan menggelengkan kepalaku. "Maaf mas Bapak makan sebentar ya." yaaa, barang kalai Beliau lapar karena pada saat menghadiri acara tadi Beliau tidak sempat makan dan minum karena terlalu sibuk berdebat atau berfikir tentang kebaikan rakyatnya.

   Sebenarnya aku menulis ini bisa dibilang prihatin dengan penjabat yang bertindak seenak jidatnya  karena masa jabatan yang hapir selesai. Aku akan lebih bangga dengan penjabatn yang memulai semuanya dengan baik dan mengakhirinya dengan baik juga. Janganlah membuat sebuah topek di dalam politik cepat atau lambat semua akan terungkap wajah asli yang berada di dalam topeng tersebut. Aku melihat banyak penjabat di negara ini yang memiliki topeng bahkan bukan hanya satu topeng namun beribu-ribu topeng mereka kenakan dan bertingkah seakan semuanya baik dan suci.

 

0 komentar:

Posting Komentar