Semua keindahan selalu membutuhkan perjuangan untuk mendapatkannya, sepertihalnya Cita-cita dan impian yang akan indah pada waktunya nanti.

Sukses itu bukan dibayar sebagai karyawan, tetapi membayar karyawan.

perbedaan itu adalah hal yang sangat menyenangkan, karena adanya perbedaan hidup kita bisa menjadi lebih berwarna.

Do not give up just because it failed at the first opportunity. Something precious you will not have it easily. keep trying!

Travelling enggak perlu mahal kok, dan bahagia itu kita sendiri yang ciptain.

Rabu, 15 Februari 2017

Love Story : Pemeran Utama



“Love Story : Pemeran Utama”

                Setelah sekian lama Gabriel melakukan training untuk menjadi seorang bintang yang profesional, akhirnya Big Star Entertainment sudah menentukan jadwal debut untuk Gabriel. Dalam training yang sangat lama ini Gabriel diberi bekal ilmu seni yang sangat luarbiasa untuk bergelut di dunia entertain.
Kak Ryan              : “Gab, kamu belum siap juga. buruan siap-siap udah ditunggu tu sama penggemar yang nunggu kamu debut.”(masuk ruangan dan melihat Gabriel yang masih duduk di depan cermin)
Gabriel                 : “Iya kak sebentar lagi aku tiba-tiba sedikit gugup.” (masih bercermin melihat wajahnya yang sedang merasa gugup)
Kak Rya                : “Sudah bukan waktunya lagi grogi kamu harus percaya diri berdiri di atas panggung itu ngerti, jadi mending sekarang buruan masuk dan ganti pakaian kamu sekarang udah enggak ada waktu lagi.” (memegang bahu Gabriel dan menuntunnya dengan paksa masuk keruang ganti)
Waktu yang dibutuhkan untuk Gabriel berganti baju tidak begitu lama. Gabriel segera bercermin untuk yang terakhir kalinya sebelum naik keatas panggung. Suara tepuk tangan yang sangat meriah begitu terdengar pada saat pemabawa acara atau MC yang memandu acara itu menyebutkan nama Gabriel Stevan. Teriakanpun pecah seketika Gabriel masuk dengan diiringi lagu yang akan dinyanyikan di panggung ini.
Mc                          : “Pasti kalian sudah tidak sabar lagi melihat artis baru dari Big Star, jadi mari kita banggil sama-sama namanya biar si artis baru itu segera muncul dan bernyanyi untuk kita semua. Kalian sudah tau namanyakan langsung saja ini dia Gbriel Stevan.” (suara gemuruh mengiringi nyanyian Gabriel diatas panggung kali ini)
2 tahun sudah berlalu setelah awal mula Gabriel Stevan debut sebagai penyanyi dan aktor di tanah air ini. Popularitas Gariel semakin menanjak tinggi seiring dengan umurnya yang semakin dewasa. Namun ada perubahan yang sangat siknifikan dari sifat Gabriel sekarang. Teman dan rekan kerja Gabriel merasa kalau Gabriel sekarang menjadi orang yang berbeda dari sebelumnya. Dia menjadi sangat sombong dan tidak peduli dengan sekitarnya lagi. Apakah ini akibat dari popularitas yang ia dapat selama ini membuat Gabriel menjadi sombong dan besar kepala.
Gabriel                 : “kak Rya, kak.. kakak dimana cepetan kesini kak.” (suara Gabriel meninggi)
Kak Ryan              : “adapa Gabriel kenapa kamu sampe teriak-triak begitu. Kakak juga masih ada pekerjaan jadi tolong dimengerti ya Gab.”(masuk kedalam ruangan sambil membawa baju)
Gabriel                 : “kenapa jadi kakak yang marah, harusnya itu yang marah aku kakak itu aku bayar buat ngurusi keperluan aku jadi negitu aku panggil kakak harus segera datang kesini aku enggak mau tau kakak sedang sibuk atau enggak.”(jelas Gabriel dengan judes dan nada yang agak tinggi)
Kak Ryan              : “ok sekarang ada apa kamu panggil kakak kesini?”
Gabriel                 : “Baju yang harus aku pakek buat nanti mana kak. Kenapa asisten kakak Sinta itu belum dateng juga kesini ini udah jam berapa, trus juga aku belum mike up kakak mau kalau nama aku jadi jelek gara-gara telat masuk keacara ini.”
Kak Ryan              : “baiklah kakak cari dulu Sinta ada dimana.” (berjalan meninggalkan Gabriel dan keluar ruangan)
Ryan segera berjalan kemobil yang mengangkut Gabriel tadi untuk mencari Sinta. Namun dalam perjalanan menuju mobil itu Sinta tiba-tiba muncul dengan terburu-butu sambil membawa baju yang akan dikenakan Gabriel nanti.
Kak Ryan              : “kamu kemana saja Gabriel udah marah-marah tu nyariin kamu.”
Sinta                      : “Maaf kak tandi bajunya ada yang perlu dijahit dulu.” (jawabnya sambil terengah-engah)
Kak Ryan              : “ya sudah buruan di urusin sana biar enggak bawel banget. Aku kemobil dulu buat ngambil sesuatu.” (pamit Ryan sambil meninggalkan Sinta di koridor)
Sinta                      : “kenapa sekarang dia jadi beda banget si. Jadi galak kayak macan tau gak.” (Cerutu Sinta sambil melihat Kak Ryan pergi meninggalkan dia sendirian)
Sinta segera bergegas menuju ruangan untuk memberikan Gabriel baju ini untuk segera dikenakan untuk acara yang akan mulai satu jam lagi. Diketuknya pintu itu dengan hatti-hati agar tidak terlalu mengganggu Gabriel yang berada didalam.
Sinta                      : “permisi mas, ini bajunya maaf tadi bajunya perlu dijahit dulu.” (sambil membuka pintu dan menghampiri Gabriel)
Gabriel                 : “udah enggak usah dijelasin lagi buruan aku udah mulai bosen ini.” (menyuruh Sinta mendekan)
...................................................................................................................................................
Dinda                    : “ Aura buruan acaranya udah mau dimulai ini.” (mengetuk pintu kamar mandi)
Aura                      : “iya sabar kenapa (membuka pintu kamar mandi) jadi orang kok enggak sabaran.” (berjalan mengambil tas)
Dinda                    : “udah buruan ayo bawel banget aku enggak butuh ceramah dari kamu.” (menarik tangan Aura dengan paksa)
Aura                      : “apapan sih Dinda sakit tau lepasin aku bisa jalan sendirian.” (berusaha melepas tangan Dinta)